KOTA SUKABUMI - Di balik lekuk motif dan gerak tari,
tersembunyi pesan-pesan yang tak lekang oleh zaman. Itulah yang coba
disampaikan oleh Batik Lokatmala—sebuah komunitas pelestari budaya yang tak
hanya memproduksi batik khas Sukabumi, tetapi juga menyulam nilai-nilai
ekologis ke dalam seni pertunjukan. Salah satu karya mereka yang paling mencuri
perhatian adalah Tari Julang Ngapak, tarian yang terinspirasi dari motif manuk
julang dalam Batik Lokat Mala.
Tari Julang Ngapak, dikoreografikan oleh Yulia Hendrilianti, adalah interpretasi artistik tentang bagaimana manusia semestinya hidup harmonis dengan alam.
Motif Julang Ngapak dalam batik Lokatmala pun bukan sembarang pola. Ia terinspirasi dari bentuk rumah adat Sunda bergaya julang ngapak, yang atapnya melebar ke samping menyerupai burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Desain rumah ini tak hanya fungsional, tapi juga simbolik—menggambarkan manusia yang bersahabat dengan alam, terbuka, dan kuat menghadapi tantangan.
Melalui karya kolaboratif antara batik dan tari ini, Lokatmala tak hanya menampilkan estetika, tapi juga menggugah kesadaran generasi muda.
Batik dan tari menjadi dua sayap dari burung julang itu sendiri yang satu terpatri dalam kain, satu lagi dibentuk lewat gerak. Dari Sukabumi untuk Indonesia, Lokatmala menyampaikan pesan bahwa budaya, jika dirawat dengan cinta dan visi, bisa menjadi jalan untuk menjaga bumi agar tetap lestari.
Kota Sukabumi yang bercahaya bukan sekadar slogan, tapi cita-cita yang terus dibentangkan layaknya sayap julang yang tak pernah lelah mengepak menuju masa depan.
Sumber : Lokatmala Sukabumi
Posting Komentar untuk "Kepak Julang Ngapak : Batik, Tari, Arsitektur, dan Alam Sukabumi"